Karya: Sesilia Alexandra
Potret berikut menunjukkan dua tangan yang sedang memainkan piano dengan lihai. Jari-jari tersebut dengan santai menaklukkan tuts-tuts piano, membuat kita tidak sadar bahwa sang pemain merupakan penyandang tunanetra. Bisa dilihat dari bordiran pada seragamnya, Fifi Clarissa merupakan siswi SMALB-A YPAB Surabaya yang menyediakan wadah bagi siswa-siswi berkebutuhan khusus. Tidak jarang Fifi dan kaum disabilitas menjadi korban diskriminasi dan marginalisasi karena kekurangan yang mereka miliki. Namun, di tengah segala keterbatasannya, Fifi berhasil menjadi inspirasi melalui alunan piano yang ia mainkan. Penyandang tunanetra butuh diberikan kesempatan, bukan dikasihani. Bisa dibilang, hitam putih tuts piano bisa melambangkan suka duka dan kerja keras yang dilalui Fifi untuk meraih mimpinya, kesetaraan.
Karya: Sesilia Alexandra
Memang bukan sebuah potret langka, seorang bapak yang mengais penghasilan dari pekerjaan mengayuh becak. Usia senja tidak menjadi alasan bagi beliau untuk berhenti menekuni pekerjaannya itu. Meski ada kalanya lelah menghampiri, namun demi menafkahi keluarganya, segala beban mampu ditanggung beliau. Keluarga yang menunggu di rumah, keluarga yang ingin beliau buat senang menjadi mimpi bapak tersebut. Mimpinya adalah agar keluarganya bisa hidup tercukupi dan keturunannya dapat menerima hak-haknya sebagaimana semestinya. Untuk itu, beliau terus mengayuh demi mimpinya ini.
Karya: Selly Hamdi
Penonton hanyalah penonton , tapi berbeda dengan yang beraksi. Barongsai merupakan cabang olahraga yang memang dikenal dari negeri China. Olahraga ini pun turut menghibur tanah air Indonesia. Tapi tahukah di belakang sosok Singa Barongsai ini ada orang yang mati-matian menghibur ? Kebanyakan orang-orang hanya akan memperhatikan Singa Barongsai tapi tanpa aba-aba atau alunan dari tim pemusik, pertunjukkan tidak akan sempurna. Semua ini tentang kerjasama tim Mereka tidak hanya sekedar menghibur tapi menjadikan cabang olahraga ini bagian dari pekerjaan mereka dan mengharapkan pengakuan melalui berbagai perlombaan. Setiap detik, menit , jam bahkan berhari-hari mereka persiapkan yang terbaik untuk menyambut kemenangan dan pengakuan. Tidak ada kata menyerah untuk itu , tidak ada yang tahu masa depan, tapi setiap orang berjuang untuk yang terbaik. Suatu saat keringat perjuangan yang tak terlihat , pasti akan terbalaskan
Karya: Edward Ednawan Halim
Puisi yang menggambarkan jalan hidup manusia terkhususnya anak mudah zaman sekarang yang tanpa arah yang jelas berjuang melawan waktu dan arah
Karya: Stefanus Richard
Karya: Sherlynn Yuwono
Karya: Natania Grace
Sehubung dengan tema Goresan Mimpi, saya ingin menyampaikan bahwa kitalah "Dream Creator" bagi diri kita sendiri melalui ilustrasi ini. Selain itu, hanya diri kita sendiri, sebagai sang pemimpi, yang bisa menentukan kemana mimpi kita berlanjut.
Karya: Shierly Caroline
Sebuah gambaran dari mimpi seorang anak yang terbaring sakit tetapi penuh dengan harapan dan keyakinan untuk sembuh. Ia percaya akan sembuh dari virus yang menjangkitnya dan suatu hari wabah virus ini pasti berlalu.
Karya: Florencia evangeline setiawan
Konsep Penjelasan "DOUX REVES" Doux Reves frasa yang berasal dari bahasa latin berarti Sweet Dreams. Untuk menggambarkan "sweet dreams" saya menggunakan element bulan matahari dan bintang seperti langit diangkasa yang menenangkan. Mesh dilatar background untuk menggambarkan suasana mimpi yang tenang. Style gambar yang saya gunakan adalah artdeco untuk menambah kesan yunani. Warna yang saya pilih terdiri dari biru,emas,dan putih karena secara psikologi warna biru memberikan rasa aman,damai seperti mimpi yang indah. Mengapa ketenangan? karena mimpi yang indah tidak harus selalu digambarkan dengan warna kuning yang bahagia, tetapi membawa ketenangan ketika kita juga sudah terbangun dari mimpi kita.